Rabu, 19 Januari 2011

Diposting oleh shine gasari di 22.14.00

Matahari Terbit Dua Hari Lebih Cepat Dari Biasanya di Greenland
Matahari di Greenland Negara Pulau yang terletak di antara laut Arctic dan Atlantic dan sebelah timur Kanada, muncul dua hari lebih cepat dari jadwal biasanya.
Menurut para ilmuwan, matahari yang biasanya terbit di awal tahun ini merupakantanda berakhirnya malam panjang selama satu setengah bulan di sana. Tapi untuk pertama kalinya dalam sejarah, matahari terlihat di garis horizon pada pukul 18.00 waktu setempat pada 11 Januari lalu, padahal menurut jadwal matahari seharusnya bersinar pada 13 Januari.
Kejadian langka ini diduga kuat karena lapisan atas permukaan ES di Greenland mencair, sehingga sinar matahari mampu menembus lebih awal. Teori ini didasarkan atas perubahan cuaca yang membuktikan bahwa tingkat lapisan atas ES menurun.
Laporan dari organisasi meteorologi dunia menyebutkan bahwa suhu di Greenland mengalami
peningkatan sekitar 3 derajat celcius dari suhu rata-rata tahun lalu.
Selain itu, pada Desember lalu suhu udara juga lebih hangat dari biasanya dan hujan lebih banyak turun daripada salju.
Beberapa kalangan berpendapatbahwa kemunculan matahari yang lebih cepat dari biasanya itu kemungkinan juga ada kaitannya dengan fenomena luar angkasa.
Tapi Wolfgang Lendhardt, Direktur Departemen Geofisika Central Institute Meteorology di Wina menolak teori tersebut. "Konstelasi bintang tak pernah berubah, jika itu terjadi pasti akan terjadi kekacauan di bumi" katanya.
Sumber: tempointeraktif.com

0 komentar on " "

Posting Komentar

Rabu, 19 Januari 2011


Matahari Terbit Dua Hari Lebih Cepat Dari Biasanya di Greenland
Matahari di Greenland Negara Pulau yang terletak di antara laut Arctic dan Atlantic dan sebelah timur Kanada, muncul dua hari lebih cepat dari jadwal biasanya.
Menurut para ilmuwan, matahari yang biasanya terbit di awal tahun ini merupakantanda berakhirnya malam panjang selama satu setengah bulan di sana. Tapi untuk pertama kalinya dalam sejarah, matahari terlihat di garis horizon pada pukul 18.00 waktu setempat pada 11 Januari lalu, padahal menurut jadwal matahari seharusnya bersinar pada 13 Januari.
Kejadian langka ini diduga kuat karena lapisan atas permukaan ES di Greenland mencair, sehingga sinar matahari mampu menembus lebih awal. Teori ini didasarkan atas perubahan cuaca yang membuktikan bahwa tingkat lapisan atas ES menurun.
Laporan dari organisasi meteorologi dunia menyebutkan bahwa suhu di Greenland mengalami
peningkatan sekitar 3 derajat celcius dari suhu rata-rata tahun lalu.
Selain itu, pada Desember lalu suhu udara juga lebih hangat dari biasanya dan hujan lebih banyak turun daripada salju.
Beberapa kalangan berpendapatbahwa kemunculan matahari yang lebih cepat dari biasanya itu kemungkinan juga ada kaitannya dengan fenomena luar angkasa.
Tapi Wolfgang Lendhardt, Direktur Departemen Geofisika Central Institute Meteorology di Wina menolak teori tersebut. "Konstelasi bintang tak pernah berubah, jika itu terjadi pasti akan terjadi kekacauan di bumi" katanya.
Sumber: tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Amazing World Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting