Jumat, 15 Juli 2011

Transportasi Masal Untuk Mengurangi Kemacetan

Diposting oleh shine gasari di 22.03.00






Transportasi merupakan fasilitas pendukung kegiatan manusia, transportasi tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek aktivitas manusia tersebut. Transportasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang mendasar, tanpa transportasi manusia dapat terisolasi dan tidak dapat melakukan suatu mobilisasi atau pergerakan. Manfaat mobilisasi tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai tujuannya, yaitu aspek ekonomi, sosial, dan politis.


Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan objek sampai tujuan dengan selamat dan cepat, tidak melelahkan selama proses perpindahan, dan perjalanan tidak terkendala oleh hambatan bahkan tidak menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi. Maka perkembangan transportasi harus seimbang dengan perkembangan kegiatan kehidupan manusia, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas yang di maksud adalah kenyamanan para pengguna transportasi harus selalu di perhatikan, sedangkan kuantitas yang dimaksud adalah jumlah moda transportasi, jangan sampai berbanding terbalik dengan kebutuhan manusia karena hal tersebut akan menghambat aksesbilitas manusia dalam mobilisasi dan akan berakibat tidak berkembangnya, kegiatan hidup dan roda perekonomian, begitu juga sebaliknya pengadaan transportasi yang melebihi tingkat kegiatan hidup manusia adalah suatu investasi yang merugikan dan penghamburan dana yang sia-sia karena dapat menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu pengadaan transportasi bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan perhitungan yang tepat dan secermat mungkin untuk dapat memproyeksikan kebutuhan manusia akan transportasi itu sendiri.

Tranportasi juga memiliki hubungan yang erat dengan tata guna lahan di mana transportasi menjadi penghubung antar guna lahan, sehingga bila terjadi suatu peningkatan kegiatan pada guna lahan, maka permintaan pada transportasi akan meningkat begitu pula sebaliknya failitas transportasi diharapkan dapat menyediakan aksesbilitas yang lebih baik, sehingga permintaan untuk membangun lahan akan meningkat karena ada peningkatan aksesbilitas yang menyebabkan nilai lahan juga akan meningkat dan pada akhirnya nilai guna lahan tersebut akan berubah, misalnya menjadi lebih padat dari sebelumnya.

Pola pembangunan daerah yang terencana dengan baik mestinya didukung oleh pengadaan jaringan transportasi dan infrastruktur yang memenuhi syarat. Selama ini terlihat bahwa perencanaan tata guna lahan (land use) kurang dipertautkan dengan rencana jaringan jalan, penyediaan air bersih, pembangunan air kotor dan sebagainya. Kurangnya dukungan jaringan transpotasi dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan minimnya infrastruktur dapat menyebabkan kondisi lingkungan di suatu daerah menurun seperti kekurangan air bersih dan banjir di musim hujan (Budihardjo,1996).

Peranan transportasi semakin penting sejalan dengan tingkat kemajuan perekonomian dan kemakmuran Negara. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di wilayah perkotaan telah menarik arus urbanisasi yang tinggi sebab bagi banyak orang hal ini menjanjikan kesempatan kerja yang lebih luas. Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan penduduk dan pekerja yang tinggi di wilayah ini.

Tingginya urbanisasi secara tidak langsung dapat dikatakan akibat tidak meratanya pertumbuhan wilayah, antara daerah pedalaman dengan perkotaan. Semakin besarnya perbedaan antara tingkat pertumbuhan wilayah antara tingkat urbanisasi, yang apada gilirannya akan menimbulkan berbagai masalah perkotaan, khususnya transportasi.

Usaha pemerintah untuk memecahakan masalah transportasi perkotaan telah banyak di lakukan, baik dengan meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang ada, maupun dengan penambahan jaringan jalan baru. Tetapi walaupun usaha usaha tersebut telah dilakukan dan telah menghabiskan banyak biaya tetap saja kemacetan lalu lintas tidak dapat di hindari. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan transportasi terus meningkat, sedangkan perkembangan penyediaan fasilitas transportasi sangat rendah sehingga tidak dapat mengimbangi.

Untuk menanggulangi kemacetan lalu lintas ini, pemerintah daerah melakukan berbagai langkah, baik berupa menyusun kebijakan, menyusun tindakan, maupun menggarap aspek hukum. Hasilnya berupa pembangunan dan pengembangan prasarana, optimasi, penggunaan ruang jalan, serta penerapan peraturan dan hukum (Tamin, 2000)

Walaupun demikian, terlepas dari penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas kebijakan serta langkah yang diambil, tampaknya kondisi kemacetan di wilayah perkotaan tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut bukan saja karena kapasitas pelayanan yang kurang memadai, tapi juga karena pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang dibutuhkan.

Faktor lain penyebab kemacetan di daerah perkotaan adalah meningkatnya kecenderungan para pemakai jasa transportasi untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum. Menurunnya peranan kendaraan umum juga disebabkan oleh rendahnya tingkat pelayanan kendaraan umum itu sendiri. Pada dasarnya, tingkat pelayanan yang rendah itu menyangkut sarana dan prasarana yang kurang memadai, waktu tempuh yang cukup lama, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas angkut, tingkat kenyamanan yang rendah, sistem jaringan yang kurang memadai serta aksesbilitas yang sulit untuk daerah daerah tertentu.

Untuk menarik masyarakat menggunakan kendaraan umum selain memperbaiki tingkat pelayanannya, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pejalan kaki. Sebab perjalanan dengan kendaraan umum selalu diawali dan diakhiri dengan berjalan kaki. Jadi, jika fasilitas pejalan kaki tidak tersedia dengan baik, masyarakat akan enggan menggunakan kendaraan umum.

Selain solusi-solusi tersebut dapat juga dengan memberikan suatu terobosan baru di dunia transportasi yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah perkotaan terkait transportasi. Melihat perkembangan transportasi di luar negeri yang begitu pesat dalam meluncurkan berbagai inovasi sebagai alternatif-alternatif berkendara, terutama kendaraan umum dapat dijadikan suatu inspirasi demi tatanan transportasi yang lebih baik.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih alternatif yang dapat berakibat fatal di kemudian hari. Pengambilan keputusan, tindakan, maupun kebijakan harus diawali terlebih dahulu dengan proses perhitungan dan analisis, yang kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi untung ruginya, baik secara financial maupun secara sosial.

Dewasa ini sistem transportasi di Indonesia mengalami banyak permasalahan, yang paling utama menjadi sorotan adalah masalah kemacetan, seperti uraian sebelumnya hal yang menyebabkan titik-titik kemacetan adalah tingginya konsumsi akan kendaraan pribadi, belum lagi berkurangnya ruas jalan yang di sebabkan karena adanya jalur khusus busway, untuk masalah ini mungkin monorel merupakan salah satu solusi tepat dalam penerapan transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport) karena letaknya yg memiliki jalur khusus seperti jembatan layang sehingga tidak mengganggu transportasi darat lainnya.

Selain transportasi darat, transportasi melalui laut juga sangat penting peranannnya terutama untuk negara kepulauan,bersungai dan berdanau. Terutama untuk wilayah Indonesia yang didomunasi oleh permukaan air, angkutan laut dapat menjadi salah satu solusi yang tepat juga untuk mengurangi masalah kemacetan. Meskipun angkutan melalui air ini lebih sering digunakan untuk membawa barang yang berupa bahan mentah dan barang setengah jadi.

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan perlunya berbagai inovasi dalam transportasi terutama inovasi terhadap moda transportasi guna memperbaiki masalah terkait segala sistem transpotasi yang ada. Dengan memperbaiki sistem maupun jaringan transportasi tanpa merubah komponen-komponen di dalamnya diharapkan kondisi transportasi khususnya di Indonesia menuju ke perubahan yang lebih baik.

menulis kembali dari artikel lemustar47news/@copyright-akbar/23/12/10

0 komentar on "Transportasi Masal Untuk Mengurangi Kemacetan"

Posting Komentar

Jumat, 15 Juli 2011

Transportasi Masal Untuk Mengurangi Kemacetan







Transportasi merupakan fasilitas pendukung kegiatan manusia, transportasi tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek aktivitas manusia tersebut. Transportasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang mendasar, tanpa transportasi manusia dapat terisolasi dan tidak dapat melakukan suatu mobilisasi atau pergerakan. Manfaat mobilisasi tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek sesuai tujuannya, yaitu aspek ekonomi, sosial, dan politis.


Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan objek sampai tujuan dengan selamat dan cepat, tidak melelahkan selama proses perpindahan, dan perjalanan tidak terkendala oleh hambatan bahkan tidak menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi. Maka perkembangan transportasi harus seimbang dengan perkembangan kegiatan kehidupan manusia, baik kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas yang di maksud adalah kenyamanan para pengguna transportasi harus selalu di perhatikan, sedangkan kuantitas yang dimaksud adalah jumlah moda transportasi, jangan sampai berbanding terbalik dengan kebutuhan manusia karena hal tersebut akan menghambat aksesbilitas manusia dalam mobilisasi dan akan berakibat tidak berkembangnya, kegiatan hidup dan roda perekonomian, begitu juga sebaliknya pengadaan transportasi yang melebihi tingkat kegiatan hidup manusia adalah suatu investasi yang merugikan dan penghamburan dana yang sia-sia karena dapat menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu pengadaan transportasi bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan perhitungan yang tepat dan secermat mungkin untuk dapat memproyeksikan kebutuhan manusia akan transportasi itu sendiri.

Tranportasi juga memiliki hubungan yang erat dengan tata guna lahan di mana transportasi menjadi penghubung antar guna lahan, sehingga bila terjadi suatu peningkatan kegiatan pada guna lahan, maka permintaan pada transportasi akan meningkat begitu pula sebaliknya failitas transportasi diharapkan dapat menyediakan aksesbilitas yang lebih baik, sehingga permintaan untuk membangun lahan akan meningkat karena ada peningkatan aksesbilitas yang menyebabkan nilai lahan juga akan meningkat dan pada akhirnya nilai guna lahan tersebut akan berubah, misalnya menjadi lebih padat dari sebelumnya.

Pola pembangunan daerah yang terencana dengan baik mestinya didukung oleh pengadaan jaringan transportasi dan infrastruktur yang memenuhi syarat. Selama ini terlihat bahwa perencanaan tata guna lahan (land use) kurang dipertautkan dengan rencana jaringan jalan, penyediaan air bersih, pembangunan air kotor dan sebagainya. Kurangnya dukungan jaringan transpotasi dapat mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan minimnya infrastruktur dapat menyebabkan kondisi lingkungan di suatu daerah menurun seperti kekurangan air bersih dan banjir di musim hujan (Budihardjo,1996).

Peranan transportasi semakin penting sejalan dengan tingkat kemajuan perekonomian dan kemakmuran Negara. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di wilayah perkotaan telah menarik arus urbanisasi yang tinggi sebab bagi banyak orang hal ini menjanjikan kesempatan kerja yang lebih luas. Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan penduduk dan pekerja yang tinggi di wilayah ini.

Tingginya urbanisasi secara tidak langsung dapat dikatakan akibat tidak meratanya pertumbuhan wilayah, antara daerah pedalaman dengan perkotaan. Semakin besarnya perbedaan antara tingkat pertumbuhan wilayah antara tingkat urbanisasi, yang apada gilirannya akan menimbulkan berbagai masalah perkotaan, khususnya transportasi.

Usaha pemerintah untuk memecahakan masalah transportasi perkotaan telah banyak di lakukan, baik dengan meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang ada, maupun dengan penambahan jaringan jalan baru. Tetapi walaupun usaha usaha tersebut telah dilakukan dan telah menghabiskan banyak biaya tetap saja kemacetan lalu lintas tidak dapat di hindari. Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan transportasi terus meningkat, sedangkan perkembangan penyediaan fasilitas transportasi sangat rendah sehingga tidak dapat mengimbangi.

Untuk menanggulangi kemacetan lalu lintas ini, pemerintah daerah melakukan berbagai langkah, baik berupa menyusun kebijakan, menyusun tindakan, maupun menggarap aspek hukum. Hasilnya berupa pembangunan dan pengembangan prasarana, optimasi, penggunaan ruang jalan, serta penerapan peraturan dan hukum (Tamin, 2000)

Walaupun demikian, terlepas dari penilaian terhadap efisiensi dan efektivitas kebijakan serta langkah yang diambil, tampaknya kondisi kemacetan di wilayah perkotaan tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut bukan saja karena kapasitas pelayanan yang kurang memadai, tapi juga karena pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang dibutuhkan.

Faktor lain penyebab kemacetan di daerah perkotaan adalah meningkatnya kecenderungan para pemakai jasa transportasi untuk menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kendaraan umum. Menurunnya peranan kendaraan umum juga disebabkan oleh rendahnya tingkat pelayanan kendaraan umum itu sendiri. Pada dasarnya, tingkat pelayanan yang rendah itu menyangkut sarana dan prasarana yang kurang memadai, waktu tempuh yang cukup lama, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas angkut, tingkat kenyamanan yang rendah, sistem jaringan yang kurang memadai serta aksesbilitas yang sulit untuk daerah daerah tertentu.

Untuk menarik masyarakat menggunakan kendaraan umum selain memperbaiki tingkat pelayanannya, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pejalan kaki. Sebab perjalanan dengan kendaraan umum selalu diawali dan diakhiri dengan berjalan kaki. Jadi, jika fasilitas pejalan kaki tidak tersedia dengan baik, masyarakat akan enggan menggunakan kendaraan umum.

Selain solusi-solusi tersebut dapat juga dengan memberikan suatu terobosan baru di dunia transportasi yang diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah perkotaan terkait transportasi. Melihat perkembangan transportasi di luar negeri yang begitu pesat dalam meluncurkan berbagai inovasi sebagai alternatif-alternatif berkendara, terutama kendaraan umum dapat dijadikan suatu inspirasi demi tatanan transportasi yang lebih baik.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih alternatif yang dapat berakibat fatal di kemudian hari. Pengambilan keputusan, tindakan, maupun kebijakan harus diawali terlebih dahulu dengan proses perhitungan dan analisis, yang kemudian akan dilanjutkan dengan evaluasi untung ruginya, baik secara financial maupun secara sosial.

Dewasa ini sistem transportasi di Indonesia mengalami banyak permasalahan, yang paling utama menjadi sorotan adalah masalah kemacetan, seperti uraian sebelumnya hal yang menyebabkan titik-titik kemacetan adalah tingginya konsumsi akan kendaraan pribadi, belum lagi berkurangnya ruas jalan yang di sebabkan karena adanya jalur khusus busway, untuk masalah ini mungkin monorel merupakan salah satu solusi tepat dalam penerapan transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport) karena letaknya yg memiliki jalur khusus seperti jembatan layang sehingga tidak mengganggu transportasi darat lainnya.

Selain transportasi darat, transportasi melalui laut juga sangat penting peranannnya terutama untuk negara kepulauan,bersungai dan berdanau. Terutama untuk wilayah Indonesia yang didomunasi oleh permukaan air, angkutan laut dapat menjadi salah satu solusi yang tepat juga untuk mengurangi masalah kemacetan. Meskipun angkutan melalui air ini lebih sering digunakan untuk membawa barang yang berupa bahan mentah dan barang setengah jadi.

Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan perlunya berbagai inovasi dalam transportasi terutama inovasi terhadap moda transportasi guna memperbaiki masalah terkait segala sistem transpotasi yang ada. Dengan memperbaiki sistem maupun jaringan transportasi tanpa merubah komponen-komponen di dalamnya diharapkan kondisi transportasi khususnya di Indonesia menuju ke perubahan yang lebih baik.

menulis kembali dari artikel lemustar47news/@copyright-akbar/23/12/10

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Amazing World Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting